Mairil dan Perkembangan Orientasi Seksual Alumni Santri Pondok Pesantren
Mohammad Fajrul Fikri,
Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Amika Wardana,
Jurusan Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana mairil yang ada di pesantren dalam mengonstruksi perkembangan orientasi seksual santri ketika berada di pesantren maupun setelah lulus dari pesantren. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan mengenai santri yang mairil (mirip gay) yang ada di pesantren. Informan penelitian ini berjumlah sebanyak 8 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik snowball sampling yang mana alumni santri merupakan berjenis laki-laki dan pernah berperilaku gay di pesantren. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara. Teknik validitas data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman yaitu mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas santri yang mairil (mirip gay) di pesantren ini tidak terlahir sebagai seorang gay. Identitas ini dibangun di lingkungan pesantren melalui proses mengenal, memelajari, hingga akhirnya meniru santri lain yang santri yang mairil (mirip gay), yang kemudian memengaruhi bentuk orientasi maupun perilaku seksual santri di pesantren. Santri yang mairil (mirip gay) yang dilakukan oleh santri termanifestasi dalam beragam bentuk hingga dapat dikatakan sebagai perilaku gay yang meliputi mencitul (mencubit pipi), menyipok (mencium pipi/leher), hingga melakukan aktivitas seksual berupa nyempet (menyelipkan alat kelamin ke sela-sela paha). Santri yang mairil (mirip gay) di pesantren merupakan hal yang biasa terjadi, sehingga hal itu tidak berdampak pada kehidupan sosial santri baik saat berada di pesantren maupun setelah keluar dari pesantren, karena apa yang dialami santri merupakan pergeseran orientasi seksual karena adanya perkembangan psikologis dan emosional yang dapat memengaruhi seksualitas, sehingga seseorang dapat berperilaku homoseksual atau heteroseksual dalam kurun waktu tertentu.
Oetomo, D. 2003. Memberi Suara pada yang Bisu. Yogyakarta: Pustaka Marwa.
Riyandeska, N.A. 2006. Fenomena Mairil dan Nyempet di Pesantren : Pengalaman Mairil dan Nyempet Mantan Santri dan Dampak Psikologisnya. Skripsi S1. Tidak Diterbitkan. Universitas Airlangga.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers