KEBIJAKAN KESENIAN GUNA MELESTARIKAN  SENI LUDRUK DI JAWA TIMUR

LABANIA LABANIA

doi:10.21831/hum.v24i2.24633

KEBIJAKAN KESENIAN GUNA MELESTARIKAN SENI LUDRUK DI JAWA TIMUR

LABANIA LABANIA, , Indonesia

10.21831/hum.v24i2.24633

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pentingnya kebijakan seni dalam melestarikan seni ludruk di daerah Jawa Timur. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan acuan pendekatan Miles & Huberman. Hasil analisis menunjukan bahwa Seni ludruk merupakan bagian dari budaya dan identitas masyarakat Jawa Timur. Seni ini populer di masa lampau. Pada awal kemerdekaan terdapat sekitar 594 kelompok seni ludruk dan mencapai puncaknya pada era order baru sekitar 771 kelompok. Di masa kini seni ini hanya terdapat 38 kelompok dan terus tergerus di tengah tekanan budaya populer yang terbukti jauh lebih effektif. Kondisi tersebut diperburuk dengan kurangnya perhatian pemerintah. Oleh karena itu, peran pemerintah daerah Jawa Timur dalam melesarikan seni ini lewat peran kebijakan seni akan menjadi kunci dari eksistensi seni ludruk Jawa Timur.

Keywords

seni ludruk, kebijakan, pemerintah, kontemporer

References

Bayu. E. Y. (2012) Mari Mengenal Ludruk (1): Sejarah Ludruk. Retrived 21 September 2018fromhttps://www.kompasiana.com/eveline/ 5517e32fa3 33117707b6633f/mari-mengenal-ludruk-1-sejarah-ludruk?page=all.

Darisandi. R, (2013) 33 Kebudayaan diklaim Negara Asing ! Segera Patenkan Aneka Ragam Kebudayaan Indonesia. Retrieved 8 Oktober From https://www.change.org/p/presiden-republik-indonesia-33-kebudayaan-diklaim-negara-asing-segera-patenkan-aneka-ragam-kebudayaan-indonesia.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997) Perkembangan Ludruk di Jawa Timur: Kajian Analisis Wacana. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Jakarta.

Girard. A, (1983). Cultural Development: Experiences and Policies. Retrieved 22 November From http://www.wwcd.org/policy/policy.html.

Jatmiko. D, Prasaja. YB,A, (2018) Praktik Seni Ludruk Di Surabaya: Strategi Kebertahanan Seni Tradisional Ludruk Surabaya. Journal Parafrase Vol. 18 No.02.

Kemendikbud, (2016) Statistik Kebudayaan 2016. Jakarta.

Miles, M. B & Huberman, M. A. (1984) Qualitative Daya Analisis. London. Sage Publication.

Wicaksono. P. M, (2018) Kesenian Ludruk RRI Surabaya Sebagai Media Propaganda Program Pemerintah Pada Dekade Akhir Pemerintahan Orde Baru (1989-1998). E-Journal Pendidikan Sejarah. Volume 6, No. 1, Maret 2018.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.

Prasetyo. Y, & Indrawanto. S, (2014) Eksistensi Kesenian Ludruk Sidoarjo Di Tengah Arus Globalisasi Tahun 1975 – 1995. Jurnal Program Studi Sejarah STKIP PGRI Sidoarjo GENTA Vol. 2 No. 2.

Pusaka Jawa Timur, (2012) Cak Durasim. Retrieved 10 Oktober From http://jawatimuran.net/2012/08/07/cak-durasim/

Pyykkonee. M, Simanainen. N, & Sokka. S, (2009) What About Cultural Policy. Minerva. Helsinki.

Smith. P, (2002) Culture Theory: An Introduction of 21 st Century Sociology. London: Blackwell.

Suprianto. H, (2018) Ludruk Jawa Timur Dalam Pusaran Zaman. Beranda. Jawa Timur.

Taufiqurakhman, (2014) Kebijakan Publik: Pendelegasian Tanggungjawab Negara Kepada Presiden Selakau Penyelenggara Negara. Universitas Maestopo Beragama Pers. Jakarta Pusat.

Tobias Njo. S. O, Hartanto. D. D, & Sylvia. S, (n.d) Perancangan Promosi Ludrukan Nom-Noman Tjap Arek Soeroboio (Luntas). Universitas Kristen Petra. Surabaya. Indonesia.

DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v24i2.24633