MITOS DALAM PERTUNJUKAN TARI WANARA PARISUKA PADA RITUAL SESAJI REWANDA DI GOA KREO SEMARANG
Sunarto Sunarto, Orcid ID: https://orcid.org/0000-0003-3023-7183; Sinta ID: 6028926; Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Abstract
Indonesia merupakan Negara yang sangat kaya dengan budaya, salah satunya adalah seni tari yang ada di daerah Semarang. Seni tari Wanara Parisuka merupakan salah satu kesenian yang terdapat di dalam rangkaian ritual sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan etnografis dan teknik observasi, wawancara, dokumen belajar serta pengumpulan data. Tulisan ini membahas permasalahan tentang mitos dalam pertunjukan tari Wanara Parisuka pada ritual sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang, dengan pendekatan teori mitos Mircea Eliade sebagai pisau analisis. Hasil yang diperoleh dalam studi ini menunjukkan bahwa; pertama, tari Wanara Parisuka di Goa Kreo adalah jenis tarian sakral dengan estetika mistis religious. Kedua, tari Wanara Parisuka adalah bagian terpenting di akhir seluruh rangkaian Ritual Sesaji Rewanda, karena merupakan puncak ritual dalam masyarakat dusun Talunkacang Goa Kreo. Ketiga dari rangkaian acara ritual sesaji Rewanda, tari Wanara Parisuka adalah mewakili lima tipe mitos yaitu: 1) mitos kosmogoni, 2) mitos asal-usul, 3) mitos tentang dewa-dewa dan makhluk Illahi, 4) mitos androgoni, 5) mitos akhir dunia. Berdasarkan hasil penelitian, menempatkan meneruskan saran bahwa, pertama-tama, Departemen Pendidikan dan Budaya perlu memasukan seni tari Wanara Parisuka dalam pembelajaran di sekolah. Kedua, seniman perlu memperkenalkan lebih dalam tari Wanara Parisuka melalui studi. Ketiga, masyarakat Goa Kreo yang perlu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pentingnya mempertahankan, dan melestarikan tari Wanara Parisuka sebagai destinasi wisata unggulan di Semarang.
Kata kunci: tari Wanara Parisuka, mitos, ritual sesaji RewadaFull Text:
PDFReferences
Cahyono, Agus. 2014. Pertunjukan Barongsai dalam Pendekatan Etnokoreologi. Mudra Jurnal Seni Budaya. 31 (1): 22-36
Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. Diterjemahkan oleh Kelompok Studi Agama ”Driyakar”. A. Sudiarja (et al,), Yogyakarta: Kanisius.
Soerjopranoto, Titi Poerwosoenoe. 1984. Tata Rias Wajah Siang, Sore, Malam Panggung dan Fantasi. Jakarta: Karya Utama
Ekowati, Yunik. 2018. Mutiara Di Tengah Alaska. Jakarta: PT Media Guru Digital Indonesia.
Eliade, Mircea. 1956. The Sacred And The Profane. America: The United States of America
Eliade, Mircea. 1959. Myth, Dreams And Mysteries. London: Great Britain.
Eliade, Mircea. 1965. Myth And Reality. America: Incorporated Publishers
Eliade, Mircea. 2002. Mitos Gerak Kembali Yang Abadi Kosmos dan Sejarah. Yogyakarta: Ikon Teralentera.
Endraswara, Suwardi. 2003. Mistik Kejawen. Narasi: Jogjakarta
Gustav. Jung, Carl dalam Buntje Harbunangin. 2016. Seni Dalam Sorotan Psikologi Analitis Jung. Jakarta: Antara Publishing.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2007. Kajian Tari Teks dan Konteks. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.
Hadi, Y. Sumandiyo. 2012. Seni Pertunjukan dan Masyarakat Penonton. Yogyakarta: perpustakaan Nasional: KDT
Jazuli, M. 2001. Diktat Teori Kebudayaan. Semarang IKIP Semarang Press.
Jazuli, M. 2008. Telaah Teori Seni Tari. Semarang: IKIP Semarang
Jazuli, M. 2014. Manageman Seni Pertunjukan Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu
Jazuli, M. 2016. Peta Dunia Seni Tari. Sukoharjo: CV. Varisma Indonesia
Kasturi, Bambang. 2010. Sesaji Rewanda Di Goa Kreo. Semarang: Dinas Pariwisata.
Koenjtaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: balai Pustaka
Koenjtaraningrat. 2009. Pengatur Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Malarsih.2007. Peranan Komunitas Mangkunegaran dalam Memperkembangkan Tari Gaya Mangkunegara. Jurnal Harmonia Volume VII. No. 1. Hal:1-9. Semarang: FBS UNNES.
Malarsih. 2017. Rohendi Tjetjep Rohendi, Sumaryanto Totok, Hartono, dkk. 20017. Mangkunegaran Dance Style in the custom and Traditional of Pura Mangkunegaran. Harmonia: Journal of Arts Research and Education 17(2), 136-143
Merriam, Alan P. 1964. The Antropologi of Music. Cicago: Northwestern University Press
Muhlisin, Muhammad. 2015. Runtuhnya Majapahit dan Berdirinya Kerajaan-Kerajaan Islam di Bumi Jawa. Yogyakarta: Araska
Munandar, S.C.U. 1983. “Kreativitas Sebagai Aktualisasi Diri: suatu Tinjauan Psikologis” dalam S. Takdir Alisjahbana (Ed). Jakarta: dian Rakyat.
Noth, Winfried. 1985. Semiotik Handbook of Semiotics (Advences in Semiotics). Indiana: University Press
Pariwisata dan Dinas Kebudayaan kota Semarang. 2010. Upacara Tradisional Sesaji Rewanda di Goa Kreo. Semarang: Dinas Kebudayaan
Pemerintah Kota Semarang. 1979. Sejarah Kota Semarang. Semarang: Kodya Semarang
Peterson. Anya, Royce. 2007. Antropologi Tari. Bandung: Sunan Ambu Press STSI
Pramutomo. 2007. Etnikoreologi Nusantara. Surakarta: ISI Press
Purwanto, Heri. 2010. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Prespektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Rohidi, Tjetjep Rohendi. 2014. Pendidikan Seni Isu dan Paradigma. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1989. Kreativitas dalam Pendidikan Seni Rupa. Semarang: IKIP Semarang
Sedyawati. 1986. Pengetahuan Elemen Tari dan Beberapa Masalah Tari. Jakarta: Direktorat Kesenian
Sedyawati. 2001. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Setiawan, Deni. J. 2017. Kostum Mengurai Ragam Visual dan Makna Pakaian Karnaval Jogja Fashion Week dan Cosplay. Jogja: Cv.Alif Gemilang Pessindo.
Sayono, J., Nafi’ah, U., & Wijaya, D. N. (2015). "Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Dongeng Gagak Rimang". Sejarah Dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya Dan Pengajarannya, 9(2), 236–256.
Sumandiyo. Hadi, Y. 2007. Kajian Tari Teks dan Kontek. Yogyakarta: Jurusan Seni Tari Press.
Sumandiyo. Hadi, Y. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Gajahmada Universitas Press: Yogyakarta.
Sumandiyo. Hadi, Y. 2003. Jejak-jejak Seni Pertunjukan di Asia Tenggara. Bandung: P4STI.
Soedarsono. 1978. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Yogyakarta:ASTI
Soedarsono. 2010. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: ITB
Sumaryono. 2012. Antropologi Tari Dalam Perspektif Indonesia. Yogyakarta: Media Kreativa Yogyakarta.
Sunarto, 2016, “Filsafat Seni Nusantara”, dalam Jurnal Imaji, Vol. 14, No. 1, Hal 81-89.
Sunarto. Suherman. 2017. Apresiasi Seni Rupa. Yogyakarta: Thafa Media.
Susanto, Hary. 1987. Mitos Menurut Pemikiran Mircea Eliade. Yogyakarta: Kanisius.
Susanto, Irwan Widodo dan Slamet Haryono. 2017. “Karawitan Tari Wanara Parisuka Di Objek Wisata Goa Kreo Kota Semarang: Kajian Tari Garapan Baru”. Jurnal Seni Musik. 3 (6) (2017). Diunduh di susanto http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm.net tanggal 1 Mei 2018.
Sutiyono. 2012. Paradigma Pendidikan Seni Di Indonesia. Yogyakarta: UNY Press.
Susetyo, Bagus. 2007. Pengkajian Seni Pertunjukan Indonesia. Semarang: jurusan Sendratasik FBS Unnes
Triyanto. 2008, “Estetika Nusantara: Sebuah Perspektif Budaya”, dalam Jurnal Imajinasi, Vol. 2, No 8, Hal. 27-35
Triyanto. 2017. Spirit Ideologis Pendidikan Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.
Utomo. Wedy. T. 1987. Gua Kreo. Semarang: Dharma
DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v17i1.24901
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
View My Stats