ADAPTASI POLA TATA RUANG ARSITEKTUR ASHRAM LEMBAH BAYAM DALAM BENTUK ARSITEKTUR ASHRAM VRATA WIJAYA
Abstract
Ashram Vrata Wijaya adalah sebuah Ashram umat Hindu Bali yang
menitik beratkan pada ajaran Jnana Budha shiva. Pada arsitektur Ashram Vrata
Wijaya dalam pola tata letak dan unsur-unsur yang ada didalam Ashram
merupakan elemen-elemen arsitektur yang diadaptasi dari Ashram Lembah
Bayam yang berlokasi di Desa Bayam Tabanan Bali.Tulisan ini diawali dengan
menyelusuri bentuk dan pola tata ruang arsitektur Ashram Lembah Bayam yang
berada di lahan yang cukup luas, di daerah pedesaan yang jauh dari pusat
keramaian dengan arsitektur yang unik dengan simbol-simbol yang tumbuh,
berkembang dari kesenian dalam kehidupan masyarakat Bali yang meliputi seni
rupa (seni pahat, seni lukis dan seni hias) dan arsitektur, interior. Tulisan ini
menggunakan studi pendekatan fenomenologi, Fenomena yang tampak
merupakan objek yang penuh dengan makna yang transendental. Dunia sosial
keseharian tempat manusia hidup senantiasa merupakan suatu yang inter subjektif
dan sarat dengan makna. Fenomena yang dipahami oleh manusia adalah refleksi
dari pengalaman transedental dan pemahaman tentang makna. Dalam konteks
fenomenologis, pola tata ruang ashram adalah Ruang yang dibentuk dari
pengalaman transenden dari seorang guru spiritual sehingga menjadi keyakinan
bagi muridnya (bakta).
menitik beratkan pada ajaran Jnana Budha shiva. Pada arsitektur Ashram Vrata
Wijaya dalam pola tata letak dan unsur-unsur yang ada didalam Ashram
merupakan elemen-elemen arsitektur yang diadaptasi dari Ashram Lembah
Bayam yang berlokasi di Desa Bayam Tabanan Bali.Tulisan ini diawali dengan
menyelusuri bentuk dan pola tata ruang arsitektur Ashram Lembah Bayam yang
berada di lahan yang cukup luas, di daerah pedesaan yang jauh dari pusat
keramaian dengan arsitektur yang unik dengan simbol-simbol yang tumbuh,
berkembang dari kesenian dalam kehidupan masyarakat Bali yang meliputi seni
rupa (seni pahat, seni lukis dan seni hias) dan arsitektur, interior. Tulisan ini
menggunakan studi pendekatan fenomenologi, Fenomena yang tampak
merupakan objek yang penuh dengan makna yang transendental. Dunia sosial
keseharian tempat manusia hidup senantiasa merupakan suatu yang inter subjektif
dan sarat dengan makna. Fenomena yang dipahami oleh manusia adalah refleksi
dari pengalaman transedental dan pemahaman tentang makna. Dalam konteks
fenomenologis, pola tata ruang ashram adalah Ruang yang dibentuk dari
pengalaman transenden dari seorang guru spiritual sehingga menjadi keyakinan
bagi muridnya (bakta).
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v11i2.3842
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
View My Stats