UPAYA MEWUJUDKAN LANSIA TANGGUH MELALUI BINA KELUARGA LANSIA (STUDI DESKRIPTIF DI BKL KECUBUNG)

Bigi Pangestuti, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan upaya mewujudkan lansia tangguh di BKL Kecubung, peran kader dan keluarga lansia, faktor pendukung dan penghambat, serta hasil kegiatan lansia tangguh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subyek penelitian ini pengelola BKL Kecubung, narasumber, lansia dan keluarganya. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah analisis kualitatif oleh Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkanupaya mewujudkan lansia tangguh meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Kader BKL Kecubung berperan di dalamdan luar kegiatan. Faktor pendukungnya adalah semangat lansia, kaderaktif dan ramah, kepercayaan pemerintah setempat, dukungan mitra. Faktor penghambatnya adalah keterbatasan sarana prasarana, kondisi fisik lansia, keterbatasan pendanaan, kondisi geografi, dan kurangnya partisipasi keluarga. Hasil kegiatan adalah muncul kebiasaan positif, memiliki kegiatan mengasah ingatan, harapan menikmati usia tuanya dengan kemandirian, dan terjalin hubunganyang baik.

 

Kata kunci: bina keluarga lansia, lansia, kader, keluarga

 

Abstract

This study aims to describe efforts to create resilient elderly people in BKL Kecubung, the role of cadres and elderly families, supporting and inhibiting factors, and the results of resilient elderly activities. This research is a qualitative research with descriptive method. The subjects of this study were the managers of the BKL Kecubung, resource persons, the elderly and their families. Data collection techniques by observation, interview and documentation. The technique used in data analysis is qualitative analysis by Milles and Huberman, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of the study show that efforts to create resilient elderly people include planning, implementation and evaluation. BKL cadres play a role in and outside the activity. Supporting factors are the spirit of the elderly, active and friendly cadres, trust of local government, partner support. The inhibiting factors are limited infrastructure, the physical condition of the elderly, limited funding, geographical conditions, and lack of family participation. The results of these activities are positive habits that appear, have activities to hone memories, hope to enjoy old age with independence, and established good relationships.

 

Keywords: elderly family development, elderly, cadres, family


Keywords


bina keluarga lansia, lansia, kader, keluarga

Full Text:

PDF

References


Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2014). Lansia Tangguh Dengan Tujuh Dimensi. Jakarta: BKKBN.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2014). Kebijakan Pembangunan Keluarga. Yogyakarta: BPPM DIY.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2014). Lansia Tangguh dengan Tujuh Dimensi. Jakarta: BKKBN.

Badan Pusat Statistik. (2013). Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035. Jakarta: BPS.

Bandiyah, Siti. (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.

Demartoto, Argyo. (2007). Pelayanan Sosial Non Panti Bagi Lansia. Surakarta: UNS Press.

Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia. (2002). Keputusan Dirjen Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia tentang Perlindungan Sosial dan Aksesbilitas Lanjut Usia.

Hardiati, Eni. (2008). Faktor-Faktor Kebertahanan Lanjut Usia Perempuan dalam Kegiatan Kerja Ekonomi Produktif di Kota Yogyakarta. Yogyakarta: Depsos RI B2P3KS.

Izzaty, Rita Eka, dkk. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Jogja, Tribun. (2016). Pelaku Bunuh Diri di Gunungkidul Didominasi Lansia. Diakses dari http://jogja.tribunnews.com pada tanggal 26 Desember 2016, jam 8:22 WIB.

Kemendikbud. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Maryam, R. Siti, dkk. (2010). Asuhan Keperawatan pada Lansia. Jakarta: Trans Info Media.

Maryam, R. Siti, dkk. (2011). Mengenal Usia Lanjut dalam Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika.

Moleong, Lexy. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.

Poerwanti, Endang & Widodo, Nur. (2002) Perkembangan Peserta Didik. Malang: UMM Press.

Suadirman, Siti Partini. (2011). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: UGM Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surbakti, E.B. (2013). Menata Kehidupan Usia Lanjut. Jakarta: Praninta Aksara.

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.




DOI: https://doi.org/10.21831/diklus.v3i2.27535

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Our journal indexed by:

 
 
Creative Commons LicenseDiklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah by https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Diklus Stats