NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM SERAT TRIPAMA KARYA MANGKUNEGARA IV SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN KARAKTER
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai nasionalisme yang terkandung di dalam Serat Tripama. Sumber data yang dipakai sebagai bahan penelitian adalah naskah Serat Tripama karya KGPAA Mangkunegara IV koleksi Musium Sana Budaya kode P28 Kempalan Serat Warni-Warni, SK 20 397. Naskah menggunakan bahasa Jawa disajikan dalam bentuk tembang macapat dhandhanggula berjumlah tujuh bait beraksara Jawa carik Rol 111 no.2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Transliterasi teks dilakukan untuk mengkaji, mengetahui, dan menjabarkan isi teks. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode baca catat. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif. Triangulasi sumber digunakan untuk validasi data, sedangkan reliabilitas menggunakan intrarater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Serat Tripama memuat nilai-nilai nasionalisme yang masih relevan diterapkan pada masa sekarang terutama sebagai sarana pendidikan karakter. Nilai-nilai nasionalisme dalam Serat Tripama tercermin melalui tiga tokoh pewayangan; Patih Suwanda, Raden Kumbakarna, dan Adipati Karna.Adapun nilai-nilai nasionalisme yang dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter di dalam Serat Tripama adalah cinta tanah air, semangat kebangsaan dan menghargai perbedaan.
NATIONALISM VALUES IN “SERAT TRIPAMA”, BY MANGKUNEGARA IV, AS A MEANS OF CHARACTER EDUCATION
This study attempts to uncover the nationalism values contained in Serat Tripama. The manuscript of “Serat Tripama” by KGPAA Mangkunegara IV was the main data source and it was a collection of Sana Budaya Museum, coded P28 Kempalan Warna-warni, SK 20 397. This manuscript was written in Javanese in the form of Macapat songs (Dhandhanggula) with a total of 7 stanzas, using Javanese Carik alphabets Rol 111 number 2. A qualitative method was employed in this study. The transliteration of the text was carried out to examine, identify, and describe the contents of the manuscript. The data were collected using the note-taking method which were then analysed using descriptive analysis technique. Triangulation of sources was used for data validation, while intrarater was carried out to ensure the reliability of the data. The results presented that “Serat Tripama” contained a number of nationalism values which are still relevant and can be applied in today’s circumstances, especially as a means of character education. The values which comprise love towards motherland, spirit of nationalism, and respect for differences were reflected through the three puppet figures: Patih Suwanda, Raden Kumbakarna, and Adipati Karna which can be used as a means of character education.
Keywords
References
Aman. (2011). Model evaluasi pembelajaran sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Baroroh, B., Sutrisno, S., Soeratno, S. C., & Sawu, K. Z. I. (1985). Pengantar teori filologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Behrend, T.E. (1990). Katalog induk naskah-naskah nusantara. Yogyakarta: Museum Sana Budaya.
Hakim, S.A. (2014). Pendidikan kewarganegaraan: Dalam konteks Indonesia. Malang: Madani.
Jatirahayu, W., & Pringgawidagda, S. (2004). Mutyara rinonce budi pekerti ing pewayangan. Yogyakarta: CV. Grafika Indah.
Kusmianto, M. (2013). Nilai budaya Jawa dalam Serat Tripama karya Mangkunegara IV.Diunduh darihttps://mafiadoc.com/nilai-budaya-jawa-dalam-serat-tripama-karya-sri-mangkunagara-iv_5a26ec9a1723dd9f7972db5e.html.
Koentjaraningrat. (1990). Pengantar ilmu antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Lickona, T. (2008). Effective character education. Diunduh dari www.cortland.-edu/character/articles/char_v.as.
Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, (2013). Ki Hajar Dewantara: pemikiran, konsepsi, keteladanan, sikap merdeka(BagianI: Pendidikan). Yogyakarta: UST Press.
Moleong, L. J. (2008). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT: Remaja Rosdakarya.
Mulyani, H. (2014). Teori dan pengkajian filologi. Yogyakarta: Astungkara Media.
Munawaroh, S.(2013). Pendidikan budi pekerti dalam seni drama tradisional.Jantra,8(1)..
Naim, N. (2012). Character building. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Prawiro, A.S. (1994). Bausastra Jawa. (Cetakan III). Surabaya: Yayasan “Djojo Bojo”.
Poerwadarminta. (1937). Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters-Groningen.
Rahmawati, M. I. (2016). Kajian stilistika dalam Serat Tripama karya KGPAA Mangkunegara IV (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Rusyan, A.T.(2009). Pendidikan budi pekerti. Jakarta: PT. Cuti Media Cipta Nusantara.
Suratno, P., & Astiyanto, H.(2006). Kamus Jawa-Indonesia dan mutiara budaya Jawa. Yogyakarta: Adi Wacana.
Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional.
Wardhani, N. W., & Muhadjir, N. (2017). Pendidikan karakter dalam Serat Tripama karya Mangkunegara IV. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 5(2), 187-198.
Warsono, D. (2017). Penanaman nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran Pkn di MTs Negeri Ngemplak(Tesistidak diterbitkan) Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta.
Wibawa, S. (2013). Filsafat moral Syeh Amongraga dalam Serat Centhini. Yogyakarta. UNY Press
Zamroni. (2011). Strategi dan model implementasi pendidikankarakter di Sekolah. Dalam D. Zuchdi (Ed.), Pendidikan karakter dalam perspektifteori dan praktik. Yogyakarta: UNY Press.
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v24i1.27022
Refbacks
- There are currently no refbacks.
p-ISSN: 1412-4009 || e-ISSN: 2528-6722
Indexed by:
Jurnal Penelitian Humaniora by http://journal.uny.ac.id/index.php/humaniora is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.