BENTUK KAPAL PINISI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS DENGAN MEDIA TANAH LIAT
Sutiyono Sutiyono, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Tujuan artikel ini untuk mewujudkan bentuk dasar kapal pinisi dalam menerapkan kegiatan melukis dengan menggunakan media tanah liat di dalam pendidikan formal. Penciptaan karya ini menggunakan metode pengembangan. Metode pengembangan penciptaan diperlukan langkah- langkah yang menunjang terciptanya sebuah karya/produk, yaitu: eksplorasi, eksperimentasi, dan pembentukan. Kegiatan eksplorasi dilakukan penjelajahan atau penyelidikan untuk mendapatkan konsep yang akan dijadikan dasar penciptaan. Adapun kegiatan eksperimentasi dimulai dengan pencarian bentuk, teknik. Sedangkan pembentukan yaitu proses perwujudan karya melalui pembuatan model, mendekorasi. Penciptaan karya seni lukis dengan media tanah liat ditemukan bahwa proses ini merupakan upaya dalam pengembangan media seni lukis serta bahan ajar yang bisa diterapkan dalam lingkup pendidikan formal sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran seni budaya khususnya seni rupa yang berbasis kearifan lokal untuk penanaman karakter dan pengembangan kreativitas bagi peserta didik.
Kata Kunci: Bentuk kapal pinisi, penciptaan seni lukis, media tanah liat
THE SHAPE OF PINISI SHIP AS A CREATION IDEA OF ART PAINTING WITH CLAY
Abstract
The purpose of this article is to realize the basic shape of a Pinisi ship in applying painting activities using clay in formal education. The creation of this work uses a development method. The creation development method requires steps that support the creation of a work, namely: exploration, experiment, and formation. The exploration activities were carried out through exploration or investigation to get the concepts that will be used as the basis of creation. The experiment began with the search of forms, techniques. Meanwhile, the formation activities involving the embodiment of the work through modelling, decorating. From the creation of an art with clay in this study, it was found that it was a development of painting media and teaching materials that could be applied in formal educations as a guideline in the implementation of cultural arts learning, especially art based on local wisdom for the cultivation of character and development of learners’ creativity.
Keywords: Pinisi ship shape, painting creation, clay media
Full Text:
PDFReferences
Agung Leo, 2015. The Development of Local Wisdom-Based Social Science Learning Model with Bengawan Solo as the Learning Source. Department of Teacher Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University: American International Journal of Social Science.
Berry, J.W. (2008). Globalisation and Acculturation. International Journal of Intercultural Relations No. 32 tahun 2008
hal. 328–336. Elsevier.
Bhawuk, Dharm P.S. (2008). Globalization and Indigenous Cultures: Homogenization Or Differentiation?.International Journal of Intercultural Relations No. 32 tahun 2008
hal. 305–317. Elsevier
Dahliani, Sumarno & Setijanti 2015. Local Wisdom In Built Environment In Globalization Era. Department of Architecture: International Journal of Education and Research.
Damajanti I. 2006. Psikologi seni. Program Studi Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institute Teknologi Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Hicela Ivon & Dubravka, 2013. School and the Cultural-Heritage Environment: Pedagogical, Creative and Artistic Aspects. Ceps_ Journal.
Koesoema A.D.2015.Pendidikan Karakter- Utuh dan Menyeluruh. Cetakan ke-5. Yogyakarta: PT Kanisius.
Nendah Kurniasari & Christina Yuliaty, dan Nurlaili, 2013. Dimensions of Religious Elements in Making Pinisi. Jakarta : Balai Besar Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan
Sahman Humar, 1993. Mengenali Dunia Seni Rupa tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif, Apresiasi, Kritik dan Estetika. Semarang :IKIP Semarang Press.
Sartini. (2004). Menggali Kearifan Lokal Nusantara sebagai Kajian Filsafati. Jurnal Filsafat. [Online] Available: http://desaingrafisindonesia. wordpress.com/2009 /02/menggali kearifanlokalnusantara1.pdf. (March 20,
Setyaningrum, 2017. Ekspresifitas Pembelajaran Seni Lukis dengan Media Cat Air pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pekunceng 01. Yogyakarya: Jurnal Universitas Ahmad Dahlan.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Susilana & Riyana. 2009. Media Pembelajaran.
Bandung: CV. Wacana Prima
Sutiyono. Pendidikan Seni Sebagai Basis Pendidikan Karakter Multikulturalis. Yogyakarta, jurnal : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Pamadhi Hajar, 2012. Pendidikan Seni (Hakikat, Kurikulum Pendidikan Seni dan Pengajaran Seni untuk Anak). Yogyakarta: UNY Press.
Rudi Amir, 2016. Transformasi Budaya Dalam Perspektif Pendidikan Non Formal (Studi pada Masyarakat Pembuat Kapal Phinisi di Kabupaten Bulukumba). Jurnal Penelitian Humano.
Ummysalam, 2017. Buku ajar kurikulum bahan dan media pembelajaran PLS. Yogyakarta: CV Budi Utama
Zarzar, Karina Moraes. (2008). The Question Of Identity In Design. In Karina Moraes Zarzar (Eds.), Understanding Meaningful Environments (Architectural Precedents and the Question of Identity in Creative Design), IOS Press BV, Netherlands.
Sumber Internet :
http://www.pemudamaritim.com/2014/11/
filosofi-pinisi-nilai-budaya-yang-tak.html
Inan Kito. 2018, Seminar Pendidikan 2018.
Jakarta: You tube chanel.
DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v17i2.26980
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
View My Stats