Squatters: Tombak Bermata Ganda Dalam Pembangunan Koloni di Australia
Abstract
Australia yang kini dikenal sebagai salah satu negara maju di bela
han bumi bagian selatan, adalah sebuah negara yang dibangun dengan
susah payah oleh para pendatang dari Inggris. Dilatarbelakangi dengan
situasi sosial ekonomi Inggris yang kacau, maka pemerintah Inggris me
mutuskan untuk membangun penal coloni di Australia.
Imigran pertama yang dikirim adalah para narapidana, tetapi ke
nyataan mereka bukanlah pekerja keras, sehingga koloni tidak berkem
bang, yang tentu justru akan menjadi beban pemerintah Inggris. Untuk
mengatasi hal tersebut diambillah kebijakan baru dengan mengirim imi
gran bebas, yang memang berminat untuk membuka dan mengembangkan
usaha di Australia. Temyata kehadiran mereka memang membawa keber
hasilan, karena mereka memang orang-orang yang mempunyai etas kerja
yang tinggi. Dalam perjalanan menuju keberhasilan itu mereka temyata
jl/ga tidak segar/-segan melakukan pelanggaran. Mereka menduduki
tanah kosong dan menguasainya untuk membuka usaha pertanian dan
peternakan. Olek sebab itulah maka mereka disebut sebago; Squatters.
Mereka ini berkembang menjadi orang-orang kaya di Australia, dan
tumbuh menjadi kelompok borjuis. Dengan kekayaannya, para Squatters
kemudian merambab bidang kehidupan yang lain, banyak di antara
mereka menjadi anggota parlemen. Kedudukan di dewan legislatif me
mang mereka perlukan untuk mengamankantanah yang mereka kuasai.
Dengan kekayaan pula mereka mempengaruhi pemerintah dalam melaku
kan perubahan politik.
Full Text:
UntitledDOI: https://doi.org/10.21831/informasi.v1i1.7192
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 HY. Agus Murdiyastomo
Supervised by
Our Journal has been Indexed by:
Informasi by http://journal.uny.ac.id/index.php/informasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.