JEJAK AKTIVITAS MISI DI BUITENZORG: DARI GEREJA KATEDRAL BOGOR SAMPAI SEKOLAH KATOLIK REGINA PACIS 1881-1962
Herman Yoseph Agus Murdiyastomo, Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Abstrak
Penelitian ini mengkaji tentang jejak aktivitas Misi di Buitenzorg dari 1881-1962 yang meliputi (1) Peran Duo Claessens dalam mengembangkan Kota Tanpa Gembala dan (2) Regina Pacis: kolaborasi antara Suster Ursulin dan Suster Fransiskan Misionaris Maria (FMM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jejak aktivitas Misi Katolik di Buitenzorg pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi umat Katolik di Buitenzorg selama abad ke-19 masih mengkhawatirkan. Misi Katolik mulai berkembang lagi ketika Duo Claessens datang ke Buitenzorg dan mendirikan Gereja Katedral Bogor yang bertahan hingga saat ini. Kedatangan Misionaris dari Belanda juga membawa perubahan pada perkembangan pendidikan di Buitenzorg. Salah satu kolaborasi terbaik antara Suster Ursulin dan Suster Fransiskan Misionaris Maria (FMM) mewujud pada Misi Katolik di bawah kendali Regina Pacis.
Kata Kunci: Misi Katolik di Buitenzorg, Duo Claessens, Gereja Katedral, Suster Ursulin, Suster FMM, Regina Pacis.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/mozaik.v14i1.56021
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.